Aba, Ibu
Jika tahun ini aku rosib
jangan katakan ini nasib
biar kuputar sedikit
buat kutunjuk satu bintang di langit
ini bukan bintang keberuntungan dalam astrologi
bukan pula nahas di suatu pagi
Sebenarnya
ini sebuah elegi bisu yang terburu-buru
tapi siapa yang mau?
Aku pusing, makanya aku chating
aku bingung, makanya aku terbengong
Aku benci, makanya aku kian bermental banci
tapi juga, makanya, makanya
Ingin sebenarnya kutemalikan ototmu di antara timba semangatku, Aba
ingin sepenuhnya kusungaikan air matamu di antara ceruk pagiku yang berdebu, Ibu
sekalipun bergalon-galon air Nil tak lagi mampu sucikan ulahku
berhubung senja hari ini keburu berubah warna kelabu
tapi ini garis tanganku
yang kalian lukis tempo aku masih bayi lucu
yang mengajariku untuk tidak berkata ragu
bahwa kalian betul-betul orang tuaku
Tangis,
bila semakin mengiris
mungkinkah pertanda tragis?
Aku hanya mohon maaf
tahun ini aku tidak bisa menjadi anakmu.
Dari arsip di Amper Fosgama pada 26 April 2006
Jumat, 31 Agustus 2007 | Monggo dinikmati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar