Perhatikan bila pepohonan berganti dedaun
Dan lembayung jingga berganti gelap menutup pintu
Dalam rentang waktu sepanjang itu
Berapa kali bumi ini menyambut generasi baru?
Yang dulu menangis kencang di pangkuan ibunda
Kini semakin manis bergelar remaja, dan kelak mati tua.
Atau muda?
Kini telah berpijar umurmu yang baru,
Hari kemarinmu telah tutup buku
Dan ini berarti engkau telah lahir kembali, adikku
Maka lahirlah dengan "hidupmu"
Sebab tidak ada jaminan yang baru itu akan lahir kembali
Sebagaimana ilalang kering terinjak kaki
Dan tak bisa bangun lagi
Saat itulah, kematian telah menjemputmu
Delapan belas tahun sudah engkau membangun bumimu sendiri
Mengukir kanvas perjalananmu dengan mimpi-mimpi
Engkau semakin dewasa, dewasakah jiwamu?
Delapan belas tahun sudah engkau duduk di madrasah semesta ini
Merekam kebijaksanaan penciptaan dengan pena daya pikirmu
Engkau pasti semakin pintar, pintarkah hatimu?
Delapan belas tahun sudah engkau melayari pasang surut suka dukamu
Memungut berlian dan intan-intan di dasar lautan
Engkau pasti semakin tangguh, tangguhkan pengabdianmu?
Kini telah kau masuki gerbang yang ke-19
Dari deretan 18 gerbang hidupmu
Tabiklah salam dengan sepenuh kemesraan
Dan petiklah dawai kecapi kebahagiaan
Dan nyanyikan lagu: " Selamat Datang, Wahai Masa Depanku"
Sungguh, jika kau lakukan semua ini
Sebenarnya, engkau telah memendam segalon kesturi
Tabiklah salam dengan sepenuh kemesraan
Dan petiklah dawai kecapi kebahagiaan
Dan nyanyikan lagu : " Selamat Tinggal, Wahai Masa Lalu"
Dari jauh kakak ucapkan :
Selamat Ulang Tahun Yang Ke-19
Happy Birthday
Kairo, 11 Desember 2007.
*Sekedar Pesanan.
2 komentar:
Belum ada yang baru lagi nih, Kak???
Blm, ilhamnya masih maju mundur malu2 :P
Posting Komentar